Kau beruntung. Karena ku 'kan selalu meyayangimu hingga kapanpun.
Meski kita telah kandas di tengah jalan.
Kau banyak mengajariku banyak hal. Termasuk hal yang tidak penting sekaligus.
Ku juga beruntung pernah mengenal dan memeluk dirimu.
Meski itu hanya akan terjadi sekali dalam seumur hidup kita.
Kita sama-sama benar. Dan juga sama-sama salah.
Banyak yang mesti kita perbaiki di dalam diri kita. Agar kelak, salah kita sekarang tidak jadi salah di waktu nanti.
Ku masih menyayangimu. Dan akan selalu begitu.
Ku mengerti tidak akan pernah sanggup melupakan cokelat matamu. Indah, aku ingin selalu menatapnya.
Biarkan ingatanku bekerja dengan sangat keras mengingat setiap detil tentangmu. Karena ku telah menghapus hal-hal yang berkaitan denganmu.
Ku harus tetap berjalan ke depan tanpamu. Dan kau pun sama.
Kau sangat tangguh, sungguh. Ku kagum pada berani, kuat dan dewasamu.
Kita bukan lagi kita. Tapi kita pernah ada.
Ku tak menampik jika ku cukup kesulitan menerima kenyataan bahwasanya ku harus melepas dirimu.
Biarkan tulisan ini panjang adanya. Ini suara hatiku yang belum sempat terutarakan.
Ku tak tahu bagaimana denganmu. Apakah kau sama sakitnya denganku? Sakit yang paling kita hindari seumur hidup.
Ku tahu kau sudah sakit dan patah sebelumnya. Ku sempat menemani hari-hari sakitmu meski dari jauh.
Namun maaf, ku hanya mampu menemanimu sampai di detik ku mengirim kalimat penyudahan. Ku juga sedang patah karenamu. Dan ku butuh menjauhimu.
Dan sampai disinilah, ku dan kau.
Masih banyak airmata yang ingin ku tumpahkan di bahumu. Namun ku telah terlanjur kecewa padamu. Bukan kau orangnya untuk saat ini.
Maaf. Ku minta maaf tak bisa paham keadaanmu. Namun kau banyak salah juga.
Terimakasih untuk semuanya. Untuk cerita yang kita buka dan akhirnya kita tutup bersama.
Semoga kau mampu berubah menjadi versi terbaik dirimu.
ps : (ku rindu kau menggaruk kasurmu).
��������
BalasHapusKewren
BalasHapusaku tahu itu untuk siapa. betapa dalamnya kamu mencintai. semoga ini perpisahan (sementara).
BalasHapusmanusia berhak bahagia dengan cara mereka masing-masing,ketika harus mengikutsertakan seseorang dalam kebahagiaan, bukankah itu terlalu memaksakan ?, well i think, perjalanan hidupmu masih sangat panjang, do what you want, and i think you need a partner in your journey, berbagi masalah,cerita,tawa,canda,sedih tanpa ada komitmen, biarkan mengalir berjalan beriringan, seriously i want to be your partner, i hope ��. -palembang
BalasHapus