Ada satu, belasan, puluhan bahkan ratusan perasaan yang belum ku tuntaskan. Rasanya seperti waktu yang memaksa membawaku maju kedepan tanpa sempat ku nikmati atau bahkan ku genggam kenangannya.
Ini adalah perasaan yang tak pernah pudar. Semakin hari, semakin nyata.
Aku terlalu bergegas cepat, namun aku tak punya pilihan.
Aku tak pernah bisa berlama-berlama dalam rumah yang membuatku tumbuh. Disana banyak bekas teriakan, hujan serapah dan makian.
Hidup disana atau diluar, sama-sama mematikan.
Hancur lebih mudah dari bertahan.
Aku ingin tinggal lebih lama dan jauh dari jangkauan rumah, berharap tak ada satu pun yang tau aku sedang lari dari kematianku.
Berharap suatu hari nanti ada yang paham kenapa aku bisa sangat berjarak.
Berharap aku tak pernah pergi seharusnya.
Atau berharap aku tak pernah ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hai! Kasih aku kritik dan saran yah biar aku makin banyak belajar dan berkembang. Terima kasih^>^