Petang tak sedang jingga warnanya.
Air Tuhan turun.
Bumi membasuh tanahnya.
Petrikor menyerbak ke hidung.
Saat itu juga satu cerita muncul.
Datangnya, dari sebuah jalan basah.
Dingin kala itu terhangatkan oleh kenangan.
Air mata ku turun, tertutup derasnya hujan.
Suasana yang sama, di waktu yang berbeda.
Hujan,
Kenangan,
Dan kita.
Biruna~
Jakarta, 14/9/20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hai! Kasih aku kritik dan saran yah biar aku makin banyak belajar dan berkembang. Terima kasih^>^