Rabu, 15 Mei 2024

Pengharapan

Di jalan yang sudah ku lewati ribuan kali. Pohon yang meneduhkan itu masih tetap berdiri. Tetapi tidak dengan diri ini yang masih mencari jalan keluarnya. 

Aku wanita yang takkan pernah mengemis pada apapun. Namun sekarang aku berlutut, memandang langit dan berkata :

"Semesta, aku mulai merelakan semuanya kepada garis takdir. 
Tak ada lagi pemaksaan. Aku hanya memohon yang terbaik. 
Demi Tuhan, hanya Engkau yang paling mengerti diri ini. 
Jika permintaanku terlalu muluk, biarkanlah begitu adanya.
Aku hanya mau seseorang yang mau bersamaku selamanya. Bertumbuh dan bahagia sepanjang hidup. 
Lebih dari itu, sisanya aku yang menilai. 
Sekarang hatiku terlalu keras dihantam cinta. 
Hanya bisa berlindung agar tidak disakiti oleh siapapun lagi. 
Semoga, semesta meneruskan harapanku pada-Nya."

Sekali Lagi

Ada satu, belasan, puluhan bahkan ratusan perasaan yang belum ku tuntaskan. Rasanya seperti waktu yang memaksa membawaku maju kedepan tanpa ...