Dunia...
Ini dia hatiku yang sudah hancur.
Tak ada yang mampu melawanku.
Aku terlalu liar katanya.
Bahkan di saat harapku mati terkapar.
Aku masih jadi jalang yang tak tahu kamar.
Disini ku mau istirahat.
Adakah ruang yang tak terpakai?
Ku mau mati dengan tenang.
Ada batu di pertigaan jalan itu.
Yang mau ku ambil sebagai senjata.
Tak mampu ku buat untuk pertahananku.
Di sesak dada ku,
Keringatku berkucuran dari seluruh pori kulit ku.
Pikiranku makin menjadi-jadi tentang arah hidup.
Menyedihkan.
Hanya aku di hidup ku.
Dunia melepas ku begitu singkat.